bappedaBUNGO Berita Utama Dr. Auri Adham Putro, S.Sos, M.Si 27 Sep 2024 181

Setelah sekian tahun tidak ada perkembangan tentang perhatian pemerintah pusat terhadap keberadaan tutupan hutan di Kabupaten Bungo, kemarin (Kamis, 26 September 2024), titik terang tentang hal tersebut mulai menemukan kenyataan. Melalui Program Bio Carbon Fund (CF) Initiative For Sustainable Forest Landscape (ISFL), Bappeda Provinsi Jambi melalui Sub National Project Management Unit (SNPMU) melaksanakan Sosialisasi Pembayaran Berbasis Kinerja Fase Result Based Payment (RBP) Tingkat Kabupaten Bungo.

Sosialisasi digelar di Ruang Cempaka Kuning Bappeda Kabupaten Bungo dan diikuti oleh 3 (tiga) unsur. Pertama, Unsur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bungo terdiri dari Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dusun (PMD), Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Inspektorat, dan Pemerintah Kecamatan (Pelepat, Bathin III Ulu, dan Bathin II Pelayang). Kedua, Unsur Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi yaitu Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bungo II dan III. Ketiga, Unsur Pemerintah Pusat yaitu Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Kepala Bappeda Provinsi Jambi Ir. Agus Sunaryo, M.Si dalam kesempatan menyampaikan arahan mengatakan bahwa Provinsi Jambi memiliki tutupan hutan yang masih baik, sehingga beruntung mendapatkan Program BioCF, karena saat ini di Indonesia hanya Provinsi Jambi dan Provinsi Kalimantan Timur yang menjadi perhatian Bank Dunia (World Bank). Melalui sosialisasi ini, Ir. Agus Sunaryo, M.Si berharap agar tercipta kesepahaman bersama di antara para pihak yang akan terlibat dalam program ini.

Di sisi lain, dalam arahannya, Kepala Bappeda Kabupaten Bungo H. Deddy Irawan, S.E., M.M. menegaskan bahwa Pemkab Bungo berkepentingan dan menaruh harapan besar terhadap Program BioCF-ISFL. Melalui program ini, H. Deddy Irawan, S.E., M.M. berharap akan terwujud pengurangan laju kerusakan hutan (deforestasi), meminimalisir alih-fungsi lahan, mengurangi emisi Gas Ruang Kaca (GRK), mendorong pentingnya perdagangan karbon berbasis kinerja, serta perlunya pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan.

Sosialisasi yang dimoderatori oleh Dr. Auri Adham Putro, S.Sos., M.Si (Kepala Bidang Ekonomi) ini, menghadirkan 3 orang narasumber, yaitu Ir. H. Sepdinal, M.E. (Ketua SNPMU Provinsi Jambi), Rahmad Mulyadi, S.Sos (Wakil Ketua II SNPMU Provinsi Jambi), dan Dr. Ir. Syahru Ramadhan, S.P. (Social Development Specialist BioCF-ISFL Provinsi Jambi).

Pelaksanaan sosialisasi yang dimulai jam 09.00 WIB dan berakhir jam 14.00 WIB ini, diisi dengan tanya-jawab antara  narasumber dan peserta serta menghasilkan beberapa point penting, di antaranya ialah perlunya pembentukan Tim BioCF-ISFL Kabupaten Bungo sebagai koordinator kegiatan di tingkat Kabupaten Bungo.



IPS Kabupaten Bungo Tahun 2024 Naik Signifikan
bappedaBUNGO

Pemkab Bungo Bersinergi dengan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Muara Bungo untuk Meningkatkan UCJ
bappedaBUNGO

Sosialisasi RBP BioCF-ISFL: Bukti Komitmen Bank Dunia dan Pemerintah Pusat terhadap Tutupan Hutan di Kabupaten Bungo
bappedaBUNGO