Dongeng sebelum tidur bukan hanya cerita pengantar lelap. Lebih dari itu, dongeng adalah tradisi turun-temurun yang memiliki peran penting dalam perkembangan anak secara emosional, kognitif, dan sosial. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan budaya digital saat ini, dongeng sebelum tidur, tradisi yang tak boleh hilang, justru menjadi sarana berharga untuk membangun kedekatan antara orang tua dan anak sekaligus menanamkan nilai-nilai kehidupan.
Membacakan dongeng malam hari sebelum anak tidur sudah menjadi bagian dari masa kecil banyak orang. Namun, kebiasaan ini perlahan mulai tergerus oleh kehadiran gawai, tontonan digital, dan rutinitas orang tua yang semakin padat. Padahal, manfaat dari aktivitas sederhana ini sangat besar dan tak tergantikan oleh teknologi.
Peran Penting Dongeng dalam Perkembangan Anak
Dongeng bukan hanya sebuah hiburan. Cerita-cerita yang dibacakan secara rutin mampu memberikan dampak positif yang luas bagi perkembangan anak, antara lain:
1. Menumbuhkan Imajinasi dan Kreativitas
Cerita tentang dunia fantasi, tokoh-tokoh ajaib, dan petualangan seru membuat anak mengembangkan imajinasi yang kaya. Imajinasi yang terlatih akan mendorong anak untuk berpikir kreatif, menyusun ide, dan memecahkan masalah dengan cara unik.
2. Meningkatkan Kemampuan Bahasa
Dengan mendengarkan dongeng, anak akan mengenal lebih banyak kosakata, memahami struktur kalimat, serta melatih kemampuan mendengar dan berbicara. Ini menjadi dasar yang kuat untuk keterampilan berbahasa di masa depan.
3. Menanamkan Nilai Moral Sejak Dini
Dongeng biasanya mengandung pesan moral, seperti pentingnya sebuah kejujuran, keberanian, kerja keras, dan empati. Nilai-nilai ini tersampaikan secara alami melalui cerita, tanpa kesan menggurui, sehingga lebih mudah diterima oleh anak.
Baca Juga: Panduan Aman Menggunakan Tubidy untuk Download Lagu dan Video
Dongeng Sebagai Sarana Kedekatan Emosional
Membacakan dongeng sebelum tidur adalah waktu berkualitas antara orang tua dan anak. Di momen ini, anak akan merasa diperhatikan, disayangi, dan aman. Suara lembut orang tua, pelukan hangat, dan cerita yang menyenangkan menciptakan suasana nyaman yang mempererat ikatan emosional.
Kebiasaan ini juga bisa membuka ruang dialog. Anak bisa diajak berdiskusi tentang isi cerita, tokoh favorit, atau pesan yang bisa dipetik. Dari sini, komunikasi yang terbuka dan saling percaya bisa tumbuh sejak dini.
Tradisi yang Mulai Terpinggirkan
Sayangnya, kebiasaan mendongeng perlahan mulai ditinggalkan. Banyak orang tua yang merasa terlalu lelah setelah bekerja, lebih memilih memberikan gawai atau membiarkan anak menonton video sebelum tidur. Padahal, interaksi secara langsung antara orang tua dan anak jauh lebih bermakna dibandingkan dengan layar digital.
Apabila tradisi dongeng benar-benar hilang, generasi anak bisa kehilangan salah satu sarana terbaik untuk belajar, berimajinasi, dan membangun hubungan hangat dalam keluarga.
Cara Menghidupkan Kembali Tradisi Dongeng
Agar tradisi ini tetap hidup dan memberi banyak manfaat, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
-
Sediakan waktu khusus setiap malam, meski hanya 10–15 menit, untuk membacakan cerita kepada anak.
-
Pilih cerita sesuai usia dan nilai positif, seperti dongeng nusantara, cerita rakyat, atau cerita inspiratif dari buku anak.
-
Gunakan intonasi suara yang bervariasi agar cerita terasa hidup dan menarik.
-
Ajak anak berdiskusi setelah cerita selesai, misalnya dengan bertanya, “Apa pelajaran dari cerita ini?” atau “Tokoh mana yang kamu suka?”
-
Libatkan anak dalam memilih cerita, agar mereka merasa lebih antusias dan terlibat dalam proses mendongeng.
Dongeng sebelum tidur adalah tradisi yang tak boleh hilang, karena menyimpan manfaat besar bagi perkembangan anak dan keharmonisan keluarga. Di tengah kesibukan dan arus digitalisasi, mendongeng adalah cara sederhana namun efektif untuk memberikan perhatian, nilai moral, dan pengalaman emosional yang mendalam bagi anak.
Melalui dongeng, orang tua tidak hanya membacakan cerita, tetapi juga menanamkan harapan, impian, dan nilai kehidupan yang akan terus melekat dalam ingatan anak hingga dewasa. Jangan biarkan tradisi ini hilang—karena dari dongenglah, anak-anak belajar memahami dunia seperti penjelasan dari bappeda.bungokab.go.id.
Leave a Reply